Sabtu, 20 November 2010

MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH

1. Sejarah Perumusan

Keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah disahkan oleh Mu’tamar Muhammadiyah ke-37 yang diselenggarakan pada tahun 1968 di kota Yogyakarta. Dalam sidang Tanwir menjelang Muktamar ke-37 dibahas berbagai masalah yang akan dijadakan acara Mu’tamar, antara lain dibahas tentang perlunya tajdid di segala bidang, termasuk tajdid ideologi Muhammadiyah. Gagasan tersebut dapat diterima oleh sidang, dan untuk merumuskannya, oleh sidang diserahkan kepada suatu panitia. Hasil rumusan dari panitia ini selanjutnya dibawa ke Mu’tamar ke37. Setelah melalui berbagai pembahasan akhirnya disetujui oleh Mu’tamar dengan catatan agar rumusan tersebut disempurnakan oleh PP Muhammadiyah.

Rumusan PP Muhammadiyah dalam hal ini biro ideologi yang melaksanakan amanat dan tugas dari Mu’tamar seterusnya menyerahkan kepada sidang Tanwir yang berlangsung di Ponorogo.

2. Matan atau Teks

Rumusan yang kemudian menjadi gagasan adalah sebagai berikut:

KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMDIYAH

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Muhammadiyah adalah gerakan berdasarkan islam, bercita-cita dan berkerja untuk terwujudnya masyarakat utama adil makmur yang diridhoi oleh Alloh SWT untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah dimuka bumi.

Muhammadiyah juga berkeyakinan bahwa islam adalah agama Alloh yang diwahyukan kepada para Rosul-Nya sejak nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Alloh kepada unmat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan materil dan spiritual duniawi dan ukhrowi.

Muhammadiyah dalam mengamalkan islam juga berdasarkan Al Qur’an kitab Alloh yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan sunah Rosul yang berisi penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al Qur’an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran islam.

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksanakannya ajaran-ajaran islam yang meliputi bidang-bidang aqidah, ahlak, ibadah, muamalat duniawiyah.

Dalam bidang aqidah muhammadiyah bekerja untuk terlaksanakannya aqidah islam yang murni bersih dari gejala-gejala kemusrikan, bid’ah dan khurofat tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran islam , sedangkan dalam bidang aqlak, muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai aqlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al Qur’an dan sunah Rosul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.

Muhammadiyah dalam bidang ibadah bekerja sesuai dengan tuntunan Rosululloh SAW tanpa tambahan dan perubahan dari manusia, sedangkan dalam muamalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat)denagn berdasarkan ajaran agama serta menjadikan semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.

Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapatkan karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan,kemerdekaan bangsa dan Negara republik Indonesia berfalsafah pancasila,agar menjadikan Negara yang adil dan makmur diridhoi Allah SWT.

Rumusan Matan keyakinan dan cita-cita Muhammadiyah terdiri dari lima angka,kelima angka tersebut dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu:

  1. Pokok-pokok persoalan yang besifat ideologis sebagaimana tersimpul dalam angka satu dan dua adalah:

1) Dasar

:

Muhammadiyah adalah gerakan berdasarkan islam

2) Cita-cita

:

Bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama adil makmur yang di ridhoi oleh Allah SWT.

3) Ajaran

:

Ajaran yang digunakan untuk melaksanakan dasar dalam mencapai cita-cita ajaran islam yaitu agama Allah,hidayat dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa,dan menjamin kesejahteraan hidup materi dan spiritual duniawi dan ukhrowi.

Keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah ditentukan dan disinari oleh islam ,islam sebagai sumber ajaran yang menentukan keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah.Hidup beribadah menurut ajaran islam adalah hidup bertaqarub kepada Allah denagan menunaikan amanat serata mematuhi ketentuan yang telah menjadi peraturan agar mendapatkan ridho dari Allah SWT.

  1. Muhammadiyah perlu dikenalkan oleh angkatan muda muhammadiyah

Dengan diajarkan mata pelajaran Kemuhammadiyahan, mereka dapat mengenal tentang apa dan diapakah muhammadiyah itu, mengenal perannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dapat menegtahui secara obyektif, bahwa persayarikatan muhammadiyah merupakansebuah Gerakan Islam di Indonesia yang telah berjasa dalam keikutsertaannya menmbangun bangsa Indonesia dalam upaya menemukan jati dirinya sejak zaman penjajahan Hindia Belanda hingga dewasa ini. Muhammadiyah telah menyumbangkan adilnya kepada bangsa Indonesia dengan memberikan putera-puteri terbaiknya untuk berjuang dikancah perjuangan bangsa dan Negara Republik Indonesia

  1. Hal-hal yang perlu dipelajari

Untuk mengenal secara utuh, bulat dan integral tentang apa dan siapakah muhammadiyah itu, setidak-tidaknya ada tiga pendekatan yang harus dipergunakan

Ketiga pendekatan tersebut satu sama lain saling lengkap melengkapi. Ketiga pendekatan itu ialah :

1) Pendekatan Historis

Aspek pertama untuk mengenal Persyarikatan Muhammadiyah adalah lewat pendekatan historis atau pendekatan kesejarahan. Dengan pendekatan seperti ini berarti mempelajari tentang latar belakang berdirinya, sejarah perkembangannya, berbagai amal usaha dan hasil-hasilnya yang telah dicapai dan sebagainya. Sekaligus juga mempelajari cirri-ciriya yang khas yang melekat pada jati diri Muhammadiyah, yang membedakan dengan gerakan-gerakan lainnya, yang tumbuh dan berkembang baik di Indonesia maupun yang di Alam Islam (dunia Islam)

2) Pendekatan Ideologis

Aspek kedua untuk mengenal persyarikatan muhamamdiyah adalah lewat pendekatan ideologis atau pendekatan dari segi keyakinan dan cita-citanya. Pendekatan aspek yang kedua ini dapat dikatakan pendekatan yang paling penting, sebab lewat pendekatan kedua ini akan dikenal tentang hakekat atau jatidiri Muhammadiyah yang sebenar-benarnya. Lewat tilikan aspek ini akan dapat dikenal watak dan kepribadiannya, dikenal dorongan-dorongan yang menggerakkan seluruh aktifitas Muhammadiyah, dikenal juga apa yang menjadi pandangan atau keyakinan hidupnya serta apa yang menjadi cita-cita perjuangannya.

Dalam pendekatan aspek idiolagis ini ada tiga materi yang tidak boleh dilewatkan untuk dikaji dan dibahas secara mendalam, yaitu ‘Kepribadian Muhammadiyah’, ‘Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah’ dan ‘Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.

3) Pendekatan Struktural

Yang dimagsud dengan pendekatan structural tidak lain pendekatan dari segi susunan organisasinya. Mempelajari organisasi muhammadiyah tidak lain kecuali mempelajari bagaimanakah Muhammadiyah melancarkan amal usahanya dengan system organisasi, bagaimanakah muhammadiyah menyusun tenaga manusia yang ada didalmnya, mengatur tugas, cara-cara pengerahan dan pengerahan aktifitasnya, jalinan hubungan dan usaha pengerahan dan fasilitas yang semua diatur secara rapid an tertib sehingga gerakannya menjadi lincah, dinamis dan luwes. Sekaligus dengan pendekatan yang ketiga ini pula akan dikenal khittah perjuangan Muhammadiyah atau strategi dasar perjuangan Muhammadiyah.

  1. Faham Agama

Agama islam adalah agama Allah yang diturunkan kepada para RosulNya sejak nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW .Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakir yang di utus Allah dengan membawa syariat agama yang sempurna untuk seluruh umat sepanjang masa.Oleh karena itu agama yang diturunkan Nabi Muhammad SAW tetap berlaku sekarang dan untuk masa-masa yang akan datang.Ajaran islam telah menegaskan bahwa islam diturunkan kepada umat manusia tidak lain untuk menyebar luaskan rahmat Allah diseluruh alam ,sehingga jelas bahwa fungsi utama agama islam adalah sebagai pengayoman bagi hidup dan kehidupan umat manusia dimana dan kapanpun juga Muhammadiyah berpendirian bahwa dalam melaksanakan agama hendaknya dilakukan berdasarkan pengertian yang benar dengan denag jalan ijtihad dan ittiba.Muhammadiyah dalam agama ,baik bagi kehidupan perorangan ataupun bagi kehidupan kemasyarakatan dan gerakan adalah dengan dasar-dasar dengan dilakukannya musyawarah oleh para ahlinya,denagan cara yanmg sudah lazim dikenal denagn istilah tarjih.

Tarjih adalah usaha membanding-bandingkan berbagi para ulama ahlinya kemudian mengambil pendapat yang didukung oleh alas an dalil yang paling laut.

  1. Fungsi dan Misi Muhammadiyah

Berdasar keyakinan dan cita-cita hidup yang bersumber ajaran islam yang murni ,muhammadiyah menyadari akan kewajibanya berjuang dan mengajak segenap golongan dan lapaisan bangsa Indonesia untuk mengatur dan membnagun tanah air dan Negara republik Indoneia sehinga tercapai kebahagian materiil dan spiritual yang di ridhoi Allah SWA .Semua yang ingin dilaksanakan dan dicapai Muhammadiyah bukanlah hal yang baru tetapi wajar,sedangkan pola perjuangan muhammadiyah dalam melaksanakan dan mencapai keyakinan dan ciuta-cita hidupnya dalam masyarakat Negara republik Indonesia,satu-atunya jalan yang ditempuh ialah menggunakan dakwah islam dan amar makruf nahi mungkar dalam arti dan proporsi yang sebenarnya.

1 komentar: